Rabu, 30 Agustus 2017

Sejarah Pertanian di Indonesia

Sejarah Pertanian Indonesia
Masa Penjajahan Belanda
Pada tahun 1830 pada saat pemerintah penjajah hampir bangkrut setelah terlibat perang Jawa terbesar (Perang Diponegoro, 1825-1830), Gubernur Jenderal Judo mendapat izin khusus melaksanakan sistem Tanam Paksa (Cultuur Stelsel) dengan tujuan utama mengisi kas pemerintahan jajahan yang kosong, atau menutup defisit anggaran pemerintah penjajahan. Sistem tanam paksa berangkat dari asumsi bahwa desa-desa di Jawa berutang sewa tanah kepada pemerintah, yang biasanya diperhitungkan senilai 40% dari hasil panen utama desa yang bersangkutan. Van den Bosch ingin setiap desa menyisihkan sebagian tanahnya untuk ditanam komoditi ekspor ke Eropa (kopi, tebu, dan nila). Penduduk dipaksa untuk menggunakan sebagian tanah garapan (minimal seperlima luas, 20%) dan menyisihkan sebagian hari kerja untuk bekerja bagi pemerintah.Dengan mengikuti tanam paksa, desa akan mampu melunasi utang pajak tanahnya. Bila pendapatan desa dari penjualan komoditi ekspor itu lebih banyak daripada pajak tanah yang mesti dibayar, desa itu akan menerima kelebihannya. Jika kurang, desa tersebut mesti membayar kekurangan tadi dari sumber-sumber lain. Sistem tanam paksa diperkenalkan secara perlahan sejak tahun 1830 sampai tahun 1835. Menjelang tahun 1840 sistem ini telah sepenuhnya berjalan di Jawa. Pemerintah kolonial memobilisasi lahan pertanian, kerbau, sapi, dan tenaga kerja yang serba gratis. Komoditas kopi, teh, tembakau, tebu, yang permintaannya di pasar dunia sedang membubung, dibudidayakan. Bagi pemerintah kolonial Hindia Belanda, sistem ini berhasil luar biasa. Karena antara 1831-1871 Batavia tidak hanya bisa membangun sendiri, melainkan punya hasil bersih 823 juta gulden untuk kas di Kerajaan Belanda. Umumnya, lebih dari 30 persen anggaran belanja kerajaan berasal kiriman dari Batavia. Pada 1860-an, 72% penerimaan Kerajaan Belanda disumbang dari Oost Indische atau Hindia Belanda. Langsung atau tidak langsung, Batavia menjadi sumber modal. Misalnya, membiayai kereta api nasional Belanda yang serba mewah. Kas kerajaan Belanda pun mengalami surplus. Badan operasi sistem tanam paksa Nederlandsche Handel Maatchappij (NHM) merupakan reinkarnasi VOC yang telah bangkrut. Akibat tanam paksa ini, produksi beras semakin berkurang, dan harganya pun melambung. Pada tahun 1843, muncul bencana kelaparan di Cirebon, Jawa Barat. Kelaparan juga melanda Jawa Tengah, tahun 1850.                                                       
Sistem tanam paksa yang kejam ini, setelah mendapat protes keras dari berbagai kalangan di Belanda, akhirnya dihapus pada tahun 1870, meskipun untuk tanaman kopi di luar Jawa masih terus berlangsung sampai 1915. Program yang dijalankan untuk menggantinya adalah sistem sewa tanah dalam UU Agraria 1870.

Pada Masa Penjajahan Jepang 
Setelah menduduki Indonesia, Jepang melihat bahwa produksi beras tidak akan mampu memenuhi kebutuhan. Oleh karena itu, perlu dilakukan perluasan areal persawahan guna meningkatkan produksi beras. Meskipun demikian produksi pangan antara tahun 1941-1944 terus menurun. Pengawasan pertanian dan perkebunan. Pelaksanaan pertanian diawasi secara ketat dengan tujuan untuk mengendalikan harga barang, terutama beras. Hasil pertanian diatur sebagai berikut: 40% untuk petani, 30% harus dijual kepada pemerintah Jepang dengan harga yang sangat murah, dan 30% harus diserahkan ke ‘lumbung desa’. Ketentuan itu sangat merugikan petani dan yang berani melakukan pelanggaran akan dihukum berat. Badan yang menangani masalah pelanggaran disebut Kempetai (Korps Polisi Militer), suatu badan yang sangat ditakuti rakyat. Pengawasan terhadap produksi perkebunan dilakukan secara ketat. Jepang hanya mengizinkan dua jenis tanaman perkebunan yaitu karet dan kina. Kedua jenis tanaman itu berhubungan langsung dengan kepentingan perang. Sedangkan tembakau, teh, kopi harus dihentikan penanamannya karena hanya berhubungan dengan kenikmatan. Padahal, ketiga jenis tanaman itu sangat laku di pasaran dunia. Dengan demikian, kebijakan pemerintah Jepang di bidang ekonomi sangat merugikan rakyat                                   Pengerahan sumber daya ekonomi untuk kepentingan perang. Untuk menguasai hasil-hasil pertanian dan kekayaan penduduk, Jepang selalu berdalih bahwa untuk kepentingan perang. Setiap penduduk harus menyerahkan kekayaannya kepada pemerintah Jepang. Rakyat harus menyerahkan barang-barang berharga (emas dan berlian), hewan, bahan makanan kepada pemerintah Jepang. Untuk memperlancar usaha-usahanya, Jepang membentuk Jawa Hokokai (Kebaktian Rakyat Jawa) dan Nogyo Kumiai (Koperasi Pertanian). Kebijakan-kebijakan pemerintah Jepang di bidang ekonomi tersebut, telah mengakibatkan kehidupan rakyat Indonesia semakin sengsara dan penuh penderitaan. Penderitaan dan kesengsaraan rakyat Indonesia selama pendudukan Jepang lebih buruk apabila dibandingkan dengan penderitaan dan kesengsaraan pada masa penjajahan Belanda. Padahal, Jepang menduduki Indonesia hanya tiga setengah tahun, sedangkan Belanda menjajah Indonesia selama tiga setengah abad.

Perkembangan Pertanian Di Indonesia
Semenjak tahun 1969 Indonesia memulai program intesifikasi massal (INMAS) untuk petani sebagai dampak revolusi hijau di tingkat dunia. Pada tahun itu petani mulai dikenalkan dengan berbagai jenis pupuk buatan (bersifat kimiawi), obat-obatan pembasmi hama-penyakit dan gulma (pestisida dan herbisida) serta benih-benih yang berdaya hasil tinggi.Selain masalah pengerasan tanah akibat penggunaan pupuk kimia yang berlebihan seperti tersebut di atas, masalah lain yang patut diperhatikan di Indoneia adalah adanya indikasi proses pemiskinan atau pengurangan kandungan 10 jenis unsur hara meliputi sebagian unsur hara makro yaitu Ca, S dan Mg (3 unsur) serta unsur hara mikro Yaitu Fe, Na, Zn, Cu, Mn, B dan Cl (7 jenis unsur). Perkembangan pertanian di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Selain berbagai ancaman akibat bencana alam, dan perubahan iklim, pertanian juga terancam oleh kerusakan tanah yang makin mengeras karena intensifikasi penggunaan pupuk. Melalui kebijakan Program Insus 1969 dari pemerintah, intensitas penggunaan pupuk kimia meningkat. Akibatnya residu tanah menumpuk, hama meningkat, beragam dan resist terhadap obat-obatan pertanian. Sementara dari pihak petaninya sendiri telah mengalami hal-hal yang dapat mengancam hilangnya kemandirian petani. Yaitu kriminalisasi petani berupa tuntutan hukum terhadap sekitar 16 petani dari Kediri dan sekitarnya. Salah satunya Burhana Juwito Muhammad Ali, anggota dari Paguyuban Bina Tani Makmur Kediri yang telah menjalani hukuman lima bulan penjara karena tuduhan pelanggaran sertifikasi pembenihan. Padahal kenyataannya Burhana tidak pernah melakukan sertifikasi pembenihan. Perubahan sistem pemerintahan yang sentralistik di era Orde Baru menjadi otonomi daerah juga mempengaruhi dalam hal penyebaran dan pemahaman informasi. Maka yang terpenting adalah komunikasi program antara pusat dan daerah. Diperkirakan sekitar 342.387 ha (Dinas Tanaman Pangan Kalsel, 2002; Kalimantan Selatan Dalam Angka, 2003) sangat potensial untuk dikembangkan bagi kegiatan pertanian, perikanan, perkebunan dan kehutanan.
Pemanfaatan lahan rawa baru sekitar 143.118 ha, dan sisanya seluas 199.269 (58,19%) masih berupa lahan tidur yang belum digarap (Anonim, 2003). Meskipun demikian lahan rawa sangat potensial dikembangkan karena didukung oleh ketersediaan lahan yang luas, keadaan topografi yang datar, ketersediaan air melimpah dan teknologi pertanian yang cukup tersedia (Noor. M., 2007).                                                                                                                                           
           Disisi sumber daya manusia (SDM) sebagian besar tenaga kerja produktif masih dominan pada sektor primer (pertanian dan pertambangan) hal ini dapat dilihat dari data tenaga kerja Prov Kalsel tahun 2008, yang dipublikasikan oleh BPS Kalsel, sebesar 48% dari total tenaga kerja. Hanya saja belum ada upaya serius untuk melakukan maintenance sektor pertanian kearah yang lebih modern. Petani dibiarkan terpecah dalam kekuatan-kekuatan kecil dan dibiarkan berjuang sendiri untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Kalaupun alokasi dana cukup besar untuk sektor pertanian namun orientasinya tidak optimal dan tidak menyentuh hajat hidup petani secara menyeluruh. Hal ini wajar karena petani tersebar dalam pecahan kecil. Ini salah satu yang menurut Geertz sebagai penyebab terjadinya agricultural involution. Program dan kebijakan apapun yang dikembangkan oleh pemerintah, tidak akan optimal apabila secara institusi dan pengembangan sumber daya manusia tidak berkembang dengan baik. Sumber daya manusia dibidang pertanian semakin berkurang dari sisi kualitas maupun kuantitas. Sementara lahan dari sisi luasan juga semakin berkurang didesak kemajuan jaman. Namun dalam metode pengembangan kita masih berkutat pada metode dan cara yang kita susun pada saat SDM dan lahan berlebih. Disinilah pentingnya sebuah revolusi pertanian dalam tataran pengembangan kebijakan terkait pertanian. Harus ada komitmen yang masif dan kuat yang diwujudkan dalam program jangka panjang terkait kebijakan pertanian. Pertanian tidak lagi dipandang sebagai sektor parsial tapi merupakan tujuan dari keseluruhan pengembangan sektor. Harus ada penguatan pengembangan SDM disisi kesehatan dan pendidikan untuk mendukung pertanian. Pengembangan sektor kesejahteraan diarahkan pada peningkatan jaminan kesejahteraan petani dan sebagainya. Industrialisasi pertanian harus segera dilakukan di Kalimantan Selatan karena sudah secara nyata terjadi pergeseran sektor basis perekonomian yang tidak sehat. Pergeseran kearah sektor tersier tidak ditopang oleh sektor sekunder (industri) yang kuat, akan menyebabkan tatanan perekonomian mudah goyah. Dan industri yang paling positif dikembangkan di wilayah Kalsel dengan dukungan potensi lahan pertanian yang sangat luas adalah industri pertanian. Perlu dilakukan kaji ulang kebijakan pemerintah di sektor pertanian dengan memasukkan kebijakan mendorong pengembangan infrastruktur pertanian, perencanaan dan implementasi RTRW yang konsisten, dukungan sistem insentif dalam implementasi produksi komoditas unggulan wilayah (daerah). Alih fungsi lahan pertanian terkait perkembangan wilayah perkotaan yang berimplikasi terhadap wilayah permukiman dan perdagangan harus diatur dengan tegas. Perlu segera dilakukan inventarisasi berapa luasan lahan pertanian yang ideal untuk dapat menopang kebutuhan daerah akan produksi pertanian khususnya tanaman pangan. Industri pertanian membutuhkan bahan baku yang besar dan terkoordinasi. Untuk itu kebijakan alih fungsi lahan harus diarahkan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri pertanian. Kebijakan kompensasi alih fungsi lahan harus dimanfaatkan untuk mewujudkan sentra-sentra wilayah pertanian. Hal ini akan dapat membantu pemusatan pengembangan petani tradisional kearah moderen. Membangkitkan koperasi-koperasi pertanian secara selektif akan dapat memperkuat bargaining position kaum tani dan produksinya, agar tidak kalah dengan permintaan pasar yang selalu menginginkan harga terendah. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) ada sepuluh komoditi pertanian penting yang produksinya pada tahun 2003 mencapai record tertinggi sepanjang sejarah republik Indonesia. Sepuluh komoditi yang dimaksud adalah padi, jagung, kacang tanah, ubi kayu, sayuran dan buah, kelapa sawit, kakao, kopi, karet dan ayam ras. Produksi padi meningkat dari 49 juta ton tahun 1998 menjadi 52,1 juta ton pada tahun 2003 yang merupakan record tertinggi sepanjang sejarah. Bahkan tahun 2004, angka ramalan II BPS menunjukkan produksi padi 53,67 juta ton, yang merupakan record tertinggi baru sepanjang sejarah. Jagung meningkat 9,2 juta ton tahun 1999 menjadi 11 juta tahun 2003. CPO meningkat dari 5,62 juta tahun 1998 menjadi 10,6 juta tahun 2003. Karet meningkat dari 1,6 juta ton tahun 1998 menjadi 2,7 juta ton tahun 2003. Ayam ras meningkat dari 324 juta ekor tahun 1999 menjadi 1 milyar tahun 2003. Hal yang membanggakan kita adalah peningkatan produksi tersebut sebagian besar disumbang oleh peningkatan produktivitas. Mengapa tidak ada gejolak pangan selama tahun 2000 - 2003 antara lain karena disumbang oleh prestasi produksi komoditi pangan utama ini. Sesudah 20 tahun tampaknya tahun 2004 ini kita kembali mencapai swasembada beras. Tidak hanya itu, data BPS juga melaporkan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat di pedesaan mengalami perbaikan yang cukup berarti. Indeks nilai tukar petani naik dari 96,6 tahun 2000 menjadi 110,4 pada tahun 2003.Tingkat kemiskinan di pedesaan turun rata-rata 20 persen yakni dari 32,7 juta tahun 1999 menjadi 25,1 juta tahun 2002. Tingkat kemiskinan juga turun dari 26 juta orang tahun 1999 menjadi 20,6 juta orang tahun 2002. Di pihak lain tingkat upah di pedesaan naik sekitar 17 persen pertahun sehingga meningkatkan pendapatan buruh tani di pedesaan. Secara makro kemajuan tersebut juga konsisten. Total impor komoditi pertanian masih besar tetapi mengalami penurunan sementara ekspor meningkat. Sehingga neraca perdagangan komoditi pertanian mengalami surplus yang meningkat rata-rata 15 persen pertahun, yaitu dari US $ 2.2 milyar tahun 1999 menjadi US $ 3.4 milyar tahun 2002 dan 3.7 US $ pada tahun 2003. PDB pertanian selama tahun 2000-2003 bertumbuh rata-rata 1,83 persen pertahun dan pertumbuhan PDB pertanian tahun 2003 Mencapai sekitar 2,61 persen. Tingkat pertumbuhan ini lebih tinggi dari pertumbuhan pertanian selama krisis (1998-1999) yang hanya 0,88 persen bahkan lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan pertanian akhir orde baru (1993-1997) yang hanya 1,57 persen per tahun.                                                                                 
       Tingkat pertumbuhan tersebut. belum memperhitungkan agribisnis hulu dan hilir (seperti industri mesin-mesin pertanian, pupuk, benih, bibit; produk-produk olahan, dsb.). Karena dampak multiplier pertanian itu sangat besar, baik ke belakang maupun ke depan, maka jelaslah bahwa pertumbuhan sektor pertanian sangat besar pengaruhnya terhadap perekonomian nasional. Kemajuan-kemajuan yang kita capai juga lebih berkualitas. Pertumbuhan yang dikemukakan tersebut di atas bukanlah dicapai at all cost, tetapi lebih disebabkan oleh kreativitas masyarakat agribisnis. Benar Indonesia mencapai swasembada beras tahun 1984, tetapi melalui gerakan-gerakan yang dikomandoi oleh pemerintah, dimulai dengan alokasi sumberdaya oleh pemerintah sampai ke pelosok-pelosok pedesaan kita dengan biaya tinggi. Inilah yang kita sebut dengan government driven. Di era Kabinet Gotong Royong, paradigma ini kita ubah menjadi people driven, yang dimulai oleh pembuatan rencana oleh kelompok tani, sedangkan dinas-dinas pertanian merupakan pembina teknis. Dengan begitu alokasi sumberdaya dilakukan oleh petani, sedangkan pemerintah memberikan fasilitasi. Dengan kemajuan pertanian yang demikian - dari sudut ekonomi, pertanian Indonesia telah lepas dari spiral pertumbuhan rendah (1998-1999) dan sedang memasuki fase percepatan pertumbuhan (accelerating growth) menuju pertumbuhan berkelanjutan (sustaining growth). Hal ini berarti pertanian Indonesia sudah naik kelas baik dibandingkan dengan kondisi masa krisis maupun kondisi akhir orde baru.
Agenda jangka menengah-pendek (sekitar lima tahun kedepan) yang perlu segera kita rumuskan ialah bagaimana mempertahankan dan meningkatkan kinerja yang cukup menggembirakan tersebut. Apa yang telah kita capai saat ini merupakan pondasi untuk berkembang lebih lanjut. Setidaknya lima upaya yang harus dan segera dilakukan agar momentum akselerasi pertumbuhan sektor pertanian dapat terus dipertahankan secara berkelanjutan yaitu:
1. Merenofasi dan memperluas infrastruktur fisik, utamanya sistem irigasi, sistem transportasi, sistem telekomunikasi dan kelistrikan pedesaan;
2. Revitalisasi sistem inovasi pertanian (penelitian dan pengembangan, diseminasi teknologi pertanian);
3. Pengembangan kelembagaan agribisnis (tata pemerintahan, organisasi pengusaha dan jejaring usaha);
4. Rekonstruksi sistem insentif berproduksi dan investasi; dan
5. Pengelolaan pasar input dan output.
Semua ini merupakan lebih lanjut dari kebijakan dasar proteksi dan promosi yang landasannya telah kita bangun dalam tiga tahun terakhir. Kedepan, pengalaman krisis pahit multi-dimensi 1998-1999 memberikan pelajaran berharga betapa strategisnya sektor pertanian sebagai jangkar, peredam gejolak, dan penyelamat bagi sistem perekonomian. Sektor pertanian merupakan kunci untuk pengentasan kemiskinan dan pemantapan ketahanan pangan nasional. Oleh karena itu pembangunan sektor pertanian haruslah tetap dijadikan sebagai prioritas pembangunan nasional. Inilah konsensus politik yang masih perlu diperjuangkan bersama. Kinerja sektor pertanian tidaklah semata-mata cermin kinerja Departemen Pertanian. Kinerja sektor pertanian justru lebih banyak oleh pihak-pihak diluar Departemen Pertanian. Oleh karena itu, kalaupun ada perbaikan dalam kinerja sektor pertanian, penghargaan terbesar adalah kepada mereka petani dan pelaku agribisnis yang ada di seluruh pelosok tanah air. Papadah orang tua bahari, “jangan pernah makan nasi ada sisa karena pamali, bisa kualat.” Sepertinya relevan menggambarkan cara pemerintah daerah menangani masalah pertanian. Terbuai oleh berlimpahnya komoditas dan kesuburan lahan kita lupa untuk bersyukur dan bersiap ketika masa berlimpah akan berakhir Indikator-indikator ini dapat dengan telanjang kita lihat pada anatomi pertumbuhan sektor pertanian kita. Terutama di daerah Kalimantan Selatan kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB dari tahun 2006 s/d 2009 rata-rata hanya 22,36% dengan tingkat pertumbuhan rata-rata yang negatif. Dilihat dari angka produksi terlihat dengan jelas bahwa pertumbuhan rata-rata produksi pertanian cenderung stagnan. Angka pertumbuhan rata-rata terbesar hanya sekitar 27% bagi sebuah sektor unggulan yang telah “dibina” selama bertahun-tahun melalui akumulasi anggaran yang besar, sungguh angka ini tidak dapat disebut menggembirakan. Sumber : http://agbsosek.blogspot.co.id

Kamis, 18 Juni 2015

Takahashi, 5 Menit Menuju ke Surga (Edisi Ramadhan)


– Kuringgu… kuringgu …. kuringgu!!! (kring …kring …kring..). Suara telepon rumah Muhammad berbunyi nyaring.
Muhammad: Mosi mosi? (Hallo?)
Takahashi: Mosi mosi, Muhammad san imasuka ? (Apakah ada Muhammad?)
Muhammad: Haik, watashi ha Muhammad des. (Iya saya).
Takahashi: Watashi ha isuramu kyo wo benkyou sitai desuga, osiete moraemasenka? (Saya ingin belajar agama Islam, dapatkah Anda mengajarkan kepada saya?)
Muhammad: Hai, mochiron. (ya, sudah tentu.)
Percakapan pendek ini kemudian berlanjut menjadi pertemuan rutin yang dijadwalkan oleh dua manusia ini untuk belajar dan mengajar agama Islam.
Setelah beberapa bulan bersyahadat, Takahashi kian akrab dengan keluarga Muhammad. Dia mulai menghindari makanan haram menurut hukum Islam.
Memilih dengan hati-hati dan baik, mana yang boleh di makan dan mana yang tidak boleh dimakan merupakan kelebihannya. Terkadang tidak sedikit, keluarga Muhammad pun mendapatkan informasi makanan-makanan yang halal dan haram dari Takahashi.
“Pizza wo tabenaide kudasai. cheese ni ra-do wo mazeterukara.. (Jangan makan pizza walau pun itu adalah cheese, karena di dalamnya ada lard, lemak babi)”, nasihatnya di suatu hari. Takahashi mengetahui informasi semacam ini karena memang kebiasaan tidak membeli pizza, atau makanan produk warung di Jepang memang sudah terpelihara sebelumnya di keluarga Muhammad.
Toko kecil makanan halal milik keluarga Muhammad, menjadi tumpuan Takahashi dalam mendapatkan daging halal. Suatu ketika Takahashi ingin makan daging ayam kesukaannya, tapi dia ngeri kalau melihat daging ayam bulat (whole) mentah yang ada di plastik, dan tidak berani untuk memotongnya. Dengan senang hati, Muhammad memotong ayam itu untuk Takahashi. Dia potong bagian pahanya, sayapnya, dan badannya menjadi beberapa bagian.
Setiap pekan, Takahashi terkadang memesan sosis halal untuk lauk, bekal makan siang di kantor. Setiap pagi ibunya selalu menyediakan menu khusus (baca: halal) untuk pergi ke kantor tempat dia bekerja. Sebagai ukuran muallaf Jepang yang dibesarkan di negeri Sakura, luar biasa kehati-hatian Takahashi dalam memilih makanan yang halal dan baik. Terkadang Muhammad harus belajar dari Takahashi tentang keimanan yang dia terapkan dalam kehidupan sehari-harinya.
Pernah dalam suatu percakapan tentang suasana kerja, Takahashi menggambarkan bagaimana terkadang sulitnya menjauhi budaya minuman sake di lingkungan tempat kerjanya. Di Jepang, suasana keakraban hubungan antara atasan dan bawahan atau teman bekerja memang ditunjukkan dengan saling memberikan minuman sake ke gelas masing-masing.
Dalam kondisi hidup ber-Islam yang sulit, Takahashi ternyata terus melakukan dakwah kepada ibunya. Beberapa bulan kemudian akhirnya ibunya pun menjadi muallaf dengan nama Qonita, nama pilihan Takahashi sendiri buat ibu yang dia cintainya. Sampai saat ini, bagaimana dia mendapatkan nama itu, tidak ada seorang pun yang tahu, kecuali Takahashi.
Beberapa bulan berlalu, pertemuan kecil-kecilan berlangsung …terlontar dari mulutnya suatu kalimat.
“Watashi ha kekkon simasu (Saya mau menikah)….”, ujarnya.
Dengan proses yang panjang, akhirnya dia mendapatkan jodohnya, wanita Jepang yang cantik, yang dia Islamkan sebelumnya. Setahun kemudian, suatu hari Takahashi datang ke rumah Muhammad dengan istrinya yang berkerudung, ikut serta juga buah hati mereka yang telah hadir di dunia ini.
Pada suatu hari, iseng-iseng Muhammad bertanya kepada Takahashi, “Apa yang menyebabkan Takahashi lebih tertarik dengan Islam?”
“Sebenarnya saya belajar juga Kristen, Budha dan Todoku (Agama moral) selain Islam,” Takahashi menjelaskan.
“Masih ingat dengan telepon kita dulu? Waktu pertama kali aku telepon ke Muhammad beberapa bulan dulu”, sambungnya.
“Iya ingat sekali”, jawab Muhammad.
“Kita waktu itu membuat perjanjian untuk bertemu di suatu tempat bukan?”, tanya Takahashi.
“Iya benar sekali”, sambung Muhammad lagi sambil mengingat-ingat kejadian saat itu.
“Saya sungguh ingin mantap dengan Islam, karena Muhammad datang 5 menit lebih dulu dari pada waktu yang kita janjikan, dan Muhammad datang terlebih dahulu dari pada aku. Muhammad pun menungguku waktu itu”, jawab Takahashi beruntun.
“Karena itu aku yakin, aku akan bersama dengan orang-orang yang akan memberikan kebaikan”, sambungnya lagi.
Jawaban Takahashi membuat Muhammad tertegun, Astaghfirullah sudah berapa kali menit-menitku terbuang percuma, gumam Muhammad.
Begitu besar makna waktu 5 menit saat itu untuk sebuah hidayah dari Allah SWT. Subhanallah, 5 menit selalu kita lalui dengan hal yang sama, akan tetapi 5 menit waktu itu sungguh sangat berharga sekali bagi Takahashi.
Bagaimana dengan 5 menit yang terlewat barusan, milik Anda?
Sumber : dakwatuna.com

Pengamen Pembawa Hikmah (Edisi Ramadhan)


Deborah yang aku tumpangi malam itu tidak terlalu penuh, tetapi tidak kosong. Semua kursi sudah terisi. Aku adalah penumpang terakhir yang mendapatkan kursi kosong. Ini adalah yang kedua kalinya aku menjumpai anak itu. Seorang bocah pengamen tanpa alat musik apapun, termasuk tepukan tangan. Kira-kira berusia 10 tahun. Aku senang memandanginya, dia tidak seperti anak-anak jalanan kebanyakan. Kotor, bau, dan menyanyi seadanya. Ada hal unik dalam dirinya, pakaiannya bersih, memakai sandal, rambutnya jatuh tidak klimis, dan kuku tangan dan kakinya pun bersih. Seperti anak rumahan. Ibunya sungguh merawatnya, pikir ku malam itu.
Satu hal yang menjadi perhatianku, ternyata anak tersebut kurang normal. Gaya menyanyinya dieja kata perkata dengan berusaha sekuat tenaga agar apa yang diucapkannya jelas terdengar. Rupanya lirik sholawat badar menjadi lagu favoritnya. Beberapa penumpang senyum-senyum simpul memandangnya. Jujur, aku pun ingin tertawa lebar. Aku berusaha menahan tawaku dengan mengalihkan pandangan ke luar jendela.
Setelah selesai menyanyi, ternyata masih ada satu hal yang dia lakukan. Dia memberi nasihat kepada kami tentang manfaatkan lima perkara sebelum lima perkara. Subhanallah, dia membawakannya dengan penuh semangat, penuh percaya diri dan sangat sungguh-sungguh. Tanpa malu, meskipun tidak sedikit penumpang yang tersenyum simpul. Masya Allah, dia mendoakan kami semua. Hatiku begitu lapang mendengarnya. Beda rasanya ketika yang berdoa adalah panitia masjid yang memang ada maksud ingin meminta sumbangan. Anak itu begitu polos.
Seperti biasanya, anak-anak pengamen akan meminta bayaran atas hiburan yang sudah mereka persembahkan. Tidak kecuali dia. Dia memulainya dari kursi depan samping Pak Supir. Satu dua orang telah terlewati tanpa memberi apa-apa. Alhamdulillah orang ketiga telah memberinya uang. “Makasih Pak, semoga rizkinya nambah ya Pak” spontan anak itu mendoakan sang Bapak. Masya Allah bergetar hati saya. Dia terus mendoakan setiap penumpang yang memberinya uang. Penumpang yang memberi hanya mampu berucap amin sambil menggangguk disertai senyuman.
Biasanya saya selalu menyeleksi setiap ada pengamen bis kota, minimal melihat tampang dan kesungguhan mereka dalam menyanyi. Sudah menjadi rahasia umum bahwa pengamen anak-anak adalah mereka yang dimanfaatkan oleh orangtua untuk mencari nafkah. Itulah salah satu usaha saya untuk mengurangi maraknya anak jalanan. Tapi tidak untuk bocah itu. Tangan saya pun ringan memberinya uang, dan saya niatkan untuk bersedekah. Saya pun tidak terlewatkan dari do’anya.
Sungguh banyak hikmah yang dapat saya ambil. Bocah itu telah mengingatkan banyak hal kepada saya. Kesungguhan dalam bekerja untuk mencari rizki tanpa malu yang penting halal, usaha untuk melakukan kebaikan dapat dilakukan di mana saja dan oleh siapa saja, dan lapangnya dada kita untuk menebar do’a kepada siapa saja. Semoga Allah memberikan Rahmat dan perlindungan Nya kepada bocah itu dari kejahatan di malam hari. Amiin.
Penulis : Aismawati
Sumber : eramuslim.com

Lakukanlah 5 Perkara Sebelum Datang 5 Perkara (Edisi Ramadhan)

Lakukanlah 5 Perkara Sebelum Datang 5 Perkara


Dari Ibnu ‘Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ

“Manfaatkan lima perkara sebelum lima perkara :
[1] Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu,
[2] Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu,
[3] Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu,
[4] Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu,
[5] Hidupmu sebelum datang kematianmu.”
(HR. Al Hakim dalam Al Mustadroknya, dikatakan oleh Adz Dzahabiy dalam At Talkhish berdasarkan syarat Bukhari-Muslim. Hadits ini dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Al Jami’ Ash Shogir)

Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, maksudnya: “Lakukanlah ketaatan ketika dalam kondisi kuat untuk beramal (yaitu di waktu muda), sebelum datang masa tua renta.”

Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, maksudnya: “Beramallah di waktu sehat, sebelum datang waktu yang menghalangi untuk beramal seperti di waktu sakit.”

Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, maksudnya: “Manfaatklah kesempatan (waktu luangmu) di dunia ini sebelum datang waktu sibukmu di akhirat nanti. Dan awal kehidupan akhirat adalah di alam kubur.”

Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, maksudnya: ”Bersedekahlah dengan kelebihan hartamu sebelum datang bencana yang dapat merusak harta tersebut, sehingga akhirnya engkau menjadi fakir di dunia maupun akhirat.”

Hidupmu sebelum datang kematianmu, maksudnya: “Lakukanlah sesuatu yang manfaat untuk kehidupan sesudah matimu, karena siapa pun yang mati, maka akan terputus amalannya.”


Al Munawi mengatakan,

فَهِذِهِ الخَمْسَةُ لَا يَعْرِفُ قَدْرَهَا إِلاَّ بَعْدَ زَوَالِهَا

“Lima hal ini (waktu muda, masa sehat masa luang, masa kaya dan waktu ketika hidup) barulah seseorang betul-betul mengetahui nilainya setelah kelima hal tersebut hilang.” (At Taisir Bi Syarh Al Jami’ Ash Shogir, 1/356)

Benarlah kata Al Munawi. Seseorang baru ingat kalau dia diberi nikmat sehat, ketika dia merasakan sakit. Dia baru ingat diberi kekayaan, setelah jatuh miskin. Dan dia baru ingat memiliki waktu semangat untuk beramal di masa muda, setelah dia nanti berada di usia senja yang sulit beramal. Penyesalan tidak ada gunanya jika seseorang hanya melewati masa tersebut dengan sia-sia.

Tulisan selengkapnya, baca di sini:
http://rumaysho.com/belajar-islam/manajemen-qolbu/2051-masa-muda-waktu-utama-beramal-sholeh.html

***
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Website:
http://muslim.or.id
http://pengusahamuslim.com
http://rumaysho.com (website pribadi)

Sabtu, 21 Maret 2015

Sahabat (Angka 8)

Sahabat, Aku rindu masa2 kita ngumpul bersama kayak dulu, melakukan hal konyol dan kita tak peduli apapuun yang kita lakukan, asal kita tertawa kita biasa melakukan berbagai macam hal, buat sahabat ku fajar, aku minta maaf libur semester bulan februari lalu hanya bisa ketemu km 2 kali saja, sisanya aku di rumah terus dan sakit, dan juga ke rumah temen smk ku dulu, sedih aku bro cuma bisa main sama km beberapa jam doang, kalau sahabat ku junai sudah bersama nih di jogja, bisa ketemu tiap saat lah, tapi aku kabanyakan ngumpul sama temen sekelas di kampus, buat upin, selamat magang ya, sebentar lagi km akan lulus D3 kan bro, nanti lanjutin S1 di jogja aja ya bro haha, sahabat2 yang lain udah jalan sendiri2, ada yang kerja, kuliah sambil kerja, banyak lah, aku harap kapan2 kita bisa jalan bareng sama2 kayak dulu, gila2 an, dan aku harap kita akan traveling bareng2 menjelajah indahnya negri kita ini INDONESIA.

Selasa, 03 Maret 2015

PUPUS

Seminggu sudah gue di jogja lagi meninggalkan kampung halaman banjarmasin, meninggalkan liburan (ya walau gak serasa liburan), Gue libur semester cuman 3 minggu ga lama, karena hari libuer nya di makan sama yang namanya Laporan Praktikum, Kampret banget, jadi sebentar deh liburanya, itupuun juga gue belum nyelesain sepenuhnya laporan , gue dan sahabat baru gue di kampus pulang duluan, hahaha biarin laporan nya, kata dosen pembimbing kami boleh nyusul kok kwkwkwkwk, enak tenan coyy, gue pulang bareng temen gue juga yang satu kampus dan dia dari banjarmasin, eh bukan sih, dia asli magelang, tapi sma nya d banjarmasin, karena ortu nya menetap di sana, entah siapa yang ngajak bareng pulang gue lupa haha, yang penting pulang kampung ada temen nya haha, awal nya sih ribet pulang sama dia, mesen tiket nya mendadak haha, bingung dia belum ngomong sama papah nnya kata nya haha, anak papahhh wkwk, bingung nentuin tanggal dan mendadak itulah yang bikin seru, ya biarin yang penting ada barengan pulkam sama cewe haha, nah intinya gue liburan ga kayak liburan, kerjaan nya jaga toko mulu, sepi banget, kadang2 aja main sama sahabat2 gue, susah banget deh, tapi ya intinya kan liburan pengen ketemu orang tua dan keluarga serta sahabat, dah kan kesampaian ketemu nya, walaupun acara yang udah terjadwal buat jalan2 gagal karena gue sakit saat liburan itu, dan hebat nya sakit nya barengan ibu gue, emang ya ikatan batin nya kuat, nah kembali lagi ke cerita cinta gue yang mengejar ngejar si dia dari dlu, yang akhir nya mungkin ga kesampaian, semenjak liburan dia mulai berubah, dan gue pun juga, dan mungkin yang merubah adalah keadaan atau apa lah itu, udah berbeda pokoknya, ga seru kayak dlu dulu lagi, dan mungkin gue harus meninggalkan cinta gue yang sulit itu, gue udah leleah tersiksa, mending membiarkan nya bahagia, mungkin kalau gue menjauh dari nya, dia pasti akan bahagia, gue percaya itu, dan selanjutnya nyari cinta yang lain lagi, walaupun gue masih membangun sayap2 yang patah ini karena mu, dan membangun cinta lagi yang mungkin akan gue letakan ke orang lain, mungkin kita bukan jodoh, atau mungkin ini cobaan tuhan, nyata nya kita sudah memang tidak bisa lagi berjalan seperti dulu, gue coba menerbangkan cinta gue lagi dengan sayap yang masih terluka, biarkan lah cinta gue terbang bebas dulu, mencari persinggahan selanjutnya. Gue pengen bebas sejenak. Yah lanjut lagi cerita liburan gue, setelah lama (3 minggu) berlibur dan ya cukup lah sering kabur dari rumah dan jalan sama temen2 mengintari kota, hunting, main ps bareng lagi, main musik bareng lagi, ya cukup puas lah, dan saat nya untuk pulang ke jogja lagi dan lagi2 bareng temen gue yang cewe tadi, dan selalu saja pesen tiket nya mendadak dan ribet banget, dan lagi2 juga masalahnya ada di papah hahaha, dasar cewe, terbang lagi kami ke jogja, miss banjarmasin, see tomorrow yes, setelah beberapa menit di pesawat, kami berdua serta penumpang lainya melihat indah nya jogja lagi, pengen cept2 mendarat nihh, dan akhirnya wellcome jogja again, kami pun kembali kangen banjarmasin, saat di banjarmasin kangen jogja, haha aneh ya, ya udahlah cukup dulu (bersambung)

Sejarah Kata Gaul

Pernah dengar kata-kata aneh anak gaul jaman sekarang?? seperti : Ciyus, Miapah, Kepo, Suhu, Seyem, dll. Nah kalau mau tau artinya silahkan dibaca, siapa tau pengen awet balita hehehe.(Backsound : Separuh Aku by NOAH)

#Arti Kata Gaul Terbaru :

Akooh = Aku
Amaca Cih = Ah Masa Sih
Baryaw = Sabar yah (singkatan)
Binun = Bingung
Ca Oong Cih = Masa Bohong Sih
Cemungudh = Semangat
Ciyus   = Serius
Cungguh = Sungguh
Etdaah = Sudah
Enelan = Beneran
Gudnyus = Good news
Kepo = Ingin Tahu Aja Urusan Orang
Kiyim = Kirim
Lahacia = Rahasia
LeFo = Lelet Info (singkatan)
Maacih = Terima kasih
Macama = Sama-sama
Macapah = Sama Siapa/Dengan Siapa
Miapah = Demi apa


#Arti Kata dari kitab gaul :

asbang
Singkatan dari asalbanget yang berarti sesuatu dilakukan tanpa dipikirkan
Asbang banget lo ngerjain tugas!!!

Ababil
sebutan yang merupakan akronim dari Anak Baru Gede Labil / ABG Labil
pacaran kok putus nyambung, dasar ababil

Agan
Memanggil orang lain dengan panggilan 'juragan' (disingkat menjadi 'agan' atau 'gan') agar terdengar lebih bersahabat, walaupun terkesan sok akrab.
jangan ngejunk agan

Suhu
'Master' panggilan untuk para dj (junior ke senior) biasa dipakai di forum-forum deejay

Emprit
asal kata: empet , sejenis dgn sebel,benci,kesel, muak dll
A: d cariin si otong lu, pengen d ajak jalan
B: ah elah empet bgt w ngiat muka'a die,

Bais
synonim dari abis (habis)
duit gue udh bais! Gmna buat mkan nih?

Pea
Pendek Akal (Bloon atau Bodoh)
a: eeh UAS tgl brape?
b: tanggal 20 PeA!!

Darting
darting, singkatan dri darah tinggi.
twit "pagi2 udah d'buat darting"

Lebay
Merupakan hiperbol dan singkatan dari kata “berlebihan”. Kata ini populer di tahun 2006an. Kalo tidak salah Ruben Onsu atau Olga yang mempopulerkan kata ini di berbagai kesempatan di acara-acara di televisi yg mereka bawakan, dan biasanya digunakan untuk “mencela” orang yang berpenampilan norak.
lebay banged sih lo, ga usah kepedean deh.

Segede Gaban
Mirip dengan ungkapan “Segede Gambreng”, kata “Segede Goblok” menunjukkan sesuatu yang besarnya luar biasa dan – sakin besarnya – jadi ga masuk akal. Gak jelas siapa yg mempopulerkan kata ini, tapi diduga kata ini pernah diucapkan oleh beberapa MC di televisi (entah Indra Bekti, Iva Gunawan, atau Ruben Onsu)
pokoknya menu nya segede gaban deh, perut gue ampe begah banged. kekenyangan cuy.

cta
katro
CTA bgt si lho ..!

nokib
mabuk
A : gimana nokib semalam?
B : gara-gara nokib badan gua pada sakit nih

pas
P.A.S...
adlh singktan dri...
Pikir Aja Sendiri...
A: nmor 1 jwabanx ap?...
B: P.A.S....

Belepotan
tidak teratur , berantakan , acak acakan . kata Ini berasal dari sambas khususnya orang sekura.
1. iiih kamu makan ice cream koq belepoatan gitu sih?
2. bahasa kamu masih belepotan , belajar lagi ya.

Kepo
Berasal dari bahasa hokkian.
Ke = Bertanya, Po (Apo) = Nenek2. Jadi artinya nenek2 yg suka bertanya2. Pingin tau banget gitu..
A : km lagi dimana? ngapain? sama siapa?
B : kepo banget sihh...

woles
Pembalikan dari kata selow, slow. Artinya santai, biasa aja.
Cewe: "Aduh gw telat nih!"
Cowo: "Woles aja lah"

lol
laugh of loud, ngakak
gtu aj ko repot, lol !!
LOL (juga ditulis lol) adalah akronim dalam bahasa Inggris, biasanya untuk "laugh out loud" (tertawa terbahak-bahak) atau, "lots of luck" (semoga banyak beruntung) atau "lots of love" (banyak cinta). Istilah LOL berasal dari Usenet dan menjadi elemen umum bahasa gaul Internet. LOL juga digunakan dalam bentuk komunikasi melalui komputer, seperti instant messaging, dan bahkan sudah menyebar ke komunikasi antar seseorang. Istilah ini juga digunakan dalam bahasa-bahasa selain Bahasa Inggris.
Sis A: Aduh sis, kemarin saya salah masuk ke kamar ganti cowo.
Sis B: LOL...

gws
singkatan Get Well Soon
GWS ya sob. Kalo lo sakit sunyi banget ni kampus.

kece
Cakep. Ganteng/cantik.
Kece banget tuh orang! Apalagi kalo pake kacamata hitam!

php
powerhope
php gue sama loe

maho
Singkatan dari Manusia + Homoseksual
Sebutan yang digunakan bagi seorang laki-laki homoseksual, biasanya yang tercermin jelas dari omongan dan kelakuannya
Anto: Eh, gila seksi bgt tuh Cowo
Budi: Maho lo to, jijik.

otw
berasal dari on the way = sedang di jalan
A : Di mana sih lo dah lama ni gw nunggu
B : sabar OTW nih

unyu
lucu, menggemaskan, biasanya diikuti dengan emoticon :3
Uhhh,,,, unyu banget sih kamu....

ilfil
serapan dari bahasa inggris : illfeel/ ill feel, yang berarti perasaan yg memuakkan, biasa digunakan untuk mengekspresikan rasa muak karena ada orang yg bertingkah jorok, tidak mengenakkan atau gak tau malu
Ih, ilfil gw liat orang ngupil! nggak liat apa di depannya ada orang lg makan?
Ani: lagi di lab sempet2nya dandan, dah cantik koq cin
Novi: iya donk, biar mas2 asistennya pada naksir
Ani: idih, ilfil gw *sambil pergi meninggalkan Novi*

cekidot
Terjemahan dari frase 'check it out'. Artinya 'silakan dilihat'.
Ada barang baru nih, cekidot dulu gan.

rempong
Ribet, terlalu repot
rempong banget sih bawaan lo...

alay
anak layangan, lebay berlebihan, subjektif menunjuk seseorang memiliki paradigma dan sikap yang berlebihan dalam menanggapi sesuatu, bisa juga dengan gaya bahasa dan gaya menulis yang keterlaluan anehnya =="
Dasar, alay lu !
Alay banget kamu !
Huu, alay !


Brb
Be right back (bakal kembali)
(lg chat)
A: BUZZ!! Lg apa cuy?
B: tar, lg ngmng sm bokap, brb..

boker
Buang air besar
A : eh, loe tunggu sini dulu ya
B : loe mau ngapain?
A : gue kebelet nich mau boker dulu

Copas Sumber : http://followerindonesia.blogspot.com/2013/02/arti-kata-bahasa-gaul-terlengkap-ciyus.html