Rabu, 30 April 2014

Inikah Pulau Terpencil Paling Berbahaya di Dunia?

 
 
 

        North Sentinel Island - Mungkin, North Sentinel Island di Teluk Banggala adalah pulau yang paling terpencil dan berbahaya untuk turis. Bukan tanpa sebab, penduduk asli sana tidak suka dengan pendatang. Kabar yang beredar, mereka bahkan tak segan membunuh!

Teluk Banggala membentang luas dari wilayah India dan Myanmar. Di sana terdapat Kepulauan Andaman yang posisinya tak jauh dari Pulau Sumatera. Salah satu pulau dari sekitar 572 pulau di sana adalah North Sentinel Island yang penduduk aslinya tertutup dari dunia luar.

Bahkan, situs berita News Australia pada Senin (6/1/2014) menyebut North Sentinel Island sebagai salah satu pulau paling terpencil di dunia. Alasan terbesarnya adalah penduduk pulau itu sendiri, yaitu suku Sentinel.

Suku Sentinel diperkirakan telah menetap di sana selama ribuan tahun. Mereka masih hidup dengan cara tradisional dan justru menutup diri dari perabadan dunia luar. Tak hanya itu, rupanya suku Sentinel juga tidak suka dengan para pendatang. Baik itu peneliti, wartawan, lembaga kemanusiaan, hingga turis, suku Sentinel tak segan-segan mengusirnya.

Buktinya, peristiwa yang dialami tentara Angkatan Laut India pada 2004 silam. Saat itu, terjadi bencana tsunami dahsyat yang menerpa Samudera Hindia, termasuk North Sentinel Island dan juga Aceh di Indonesia. Saat itu, tentara Angkatan Laut India mengirimkan bantuan berupa makanan dari atas helikopter.

Tapi ternyata, suku Sentinel yang berada di tepian pantai justru memanah dan menombak helikopter yang sedang terbang. Para tentara yang ingin memberi bantuan dan bertemu dengan mereka pun terpaksa kembali pulang.

Jauh sebelum itu, masih banyak kisah yang membuat bulu kuduk merinding tentang suku Sentinel. Pada 1967, pemerintah India ingin mendata dan melakukan kontak dengan suku Sentinel. Bukannya bertemu, mereka selalu diserang oleh busur dan anak panah di dalam hutan.
























Sumber : http://travel.detik.com/read/2014/01/06/192915/2459774/1520/inikah-pulau-terpencil-paling-berbahaya-di-dunia

Sejarah penemu Nama Indonesia


Siapa sebenarnya penemu nama Negara Indonesia? Yang dimaksud dengan Indonesia adalah sebuah Negara yang terletak antara benua Asia dan Australia, yang secara geografis adalah Negara yang terletak antara 95°-141° Bujur Timur, dan 6° Lintang Utara sampai 11 Lintang Selatan.

Sejarah Penemu Nama Indonesia
Dari kajian sejarah, nama Indonesia ditemukan oleh James Richardson Logan dan George Samuel Windson Earl. Earl mengusulkan nama Indonesia dalam tulisannya "Journal Of The Indian Archipelago and Eastern Asia" volume IV tahun 1850. Earl punya dua calon nama yaitu Indunesia atau Malayunesia. Dia sendiri memilih nama Malayunesia karena nama ini sangat tepat untuk ras Melayu, sementara cakupan Indinesia terlalu luas. Tapi Lodan punya pendapat berbeda. Ia lebih senang memakai nama Indunesia, sebab nama itu lebih sinonim untuk Indian Island atau Indian Archipalego. Dalam perjalanan huruf "U" diganti huruf "O", sehingga menjadi Indonesia.



Lalu bagaimana peran Adolf Bastian? Orang yang merawat dan mengenalkan nama Indonesia ke seluruh dunia? Sejarah berbicara bahwa Bastian dikenal Cuma merawat dan mempopulerkan saja. Bastian adalah seorang dokter dan sekaligus antropolog. Ia seorang guru besar etnologi di Universitas Berlin.

Pada zamannya, Sabastian adalah seorang ilmuan yang handal. Dikenal dan diakui oleh ilmuan lain. Dialah yang mengantarkan etnolog dan antropologi hingga diakui sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan. Banyak harta peninggalan yang sempat dikumpulkan oleh Bastian yang dipergunakan untuk kajian antropologi. Namun yang paling popular adalah adalah dua buah buku, yaitu Indonesien Oder Die Inseln Des Malayischen Archipels yang terbit lima buku, dan buku Die Volkev des Ostl Asien.

Ia menggunakan nama tersebut pada tahun 1884 dalam karangan ilmiahnya yang berjudul Indonesien Oder Die Inseln Des Malayischen Archipels. Sejak itu nama Indonesia makin populer digunakan untuk menyebut wilayah yang juga disebut sebagai Hindia Belanda.


Kemudian seorang ahli Hukum Adat yang bernama C. van Vollenhoven selalu menggunakan nama Indonesier untuk menggantikan nama Inlander dalam karangannya yang berjudul Het Adatrecht van Nederlands-Indie.

Pribumi yang mula-mula menggunakan istilah "Indonesia" adalah Suwardi Suryaningrat atau yang lebih dikenal dengan nama Ki Hajar Dewantara. Ketika dibuang ke negeri Belanda tahun 1913 beliau mendirikan sebuah biro pers dengan nama Indonesische Pers-bureau.

Nama indonesisch (Indonesia) juga diperkenalkan sebagai pengganti indisch (Hindia) oleh Prof Cornelis van Vollenhoven (1917). Sejalan dengan itu, inlander (pribumi) diganti dengan indonesiër (orang Indonesia).

Nama Indonesia tersebut berasal dari bahasa Yunani. Dari kata Indo dan Nesos. Indo berarti India atau Hindia, sedangkan Nesos berarti kepulauan. Dengan demikian arti nama Indonesia adalah Kepulauan Hindia atau India. Menurut Earl, alasan utamanya menggunakan kata Nesos adalah karena ia menduga kata Nusa yang sangat mirip dengan kata Nesos yang berarti juga pulau atau kepulauan dalam bahasa Melayu Austronesia, memiliki umur yang mungkin sama tuanya. Kata Nesos mirip dengan kata Nusa dan memiliki umur yang sama. 
 
Sumber : http://forum.viva.co.id/sejarah/1064960-sejarah-penemu-nama-indonesia.html





Penemu Asal Indonesia

Indonesia, disamping memiliki kekayaan alam yang luar biasa, juga memiliki kekayaan intelektual dari para rakyatnya yang kini, hasil penemuan dan inovasi mereka dipakai secara internasional... simak juga 43 penemu dari indonesia, berikut ini adalah 10 penemu diantara ribuan penemu dari Indonesia..

1. Tjandramukti

Peneliti pertanian tropis dan salah satu pelopor mixed farming yang mengabdikan hampir seluruh hidupnya di desa ini, sekitar tahun 2000 berhasil menemukan varietas kedelai baru yang memiliki produktifitas yang tinggi, mencapai 3,4 ton per hektar (salah satu yang tertinggi di daerah tropis secara internasional ), dibandingkan rata- rata nasional yang hanya 1,3 ton per hektar.

Kedelai ini memiliki ukuran besar, protein yang tinggi (43,9 %), umur yang pendek (72 hari), dan memiliki kemampuan adaptasi yang baik di daerah tropis bila ditanam dengan best practice yang beliau kembangkan. Hasil pemurnian bertahun- tahun dalam keadaan yang terkontrol, pada akhirnya menghasilkan dua varietas kedelai unggul, yang pertama telah diserahkan kepada pemerintah daerah dan di daftarkan menjadi benih kedelai unggul nasional dengan nama Kedelai Grobogan, sedang varietas yang lain belum didaftarkan.

Selain kedelai, beliau juga menemukan konsep sumur resapan komunal untuk memanen air hujan di lahan persawahan serta metode optimalisasi tanaman subtropis di daerah tropis seperti ketela pohon, jagung, dan kedelai. (wah hebat )

2. Mujair

Mujair adalah nama seorang bapak yang pada tahun 1939 menemukan ikan yang pada akhirnya dinamai dengan nama yang sama di muara sungai Serang, Blitar.Beliau berhasil mengembangbiakkan ikan yang bukan asli perairan Indonesia dan menjadi populer hingga sekarang. (baru tau ternyata mujair ntu nama orang ) pak mujair itu mengembangbiakkan ikan yang aslinya ikan laut menjadi ikan air tawar ...!!!

3. Prof. Poorwo Soedarmo

Anda pasti hapal apa itu Empat Sehat Lima Sempurna, suatu slogan yang sangat mudah diingat dan tidak dapat dipungkiri berhasil dalam menyehatkan masyarakat Indonesia.Slogan atau lebih tepatnya konsep ini dicetuskan oleh seorang tokoh gizi Indonesia kelahiran Malang pada tahun 1904 bernama Poorwo Soedarmo. (ini juga di SD udah terkenal slogannya tapi penemunya kok ane baru tau )


4. Tjokorda Raka Sukawati

Beliau adalah penemu metode Sosrobahu

Sistem pembuatan penyangga jalan layang secara sejajar dengan jalan yang akan dibuat, dan dapat diputar dengan mudah bila akan digunakan. Sistem ini menghemat tempat, sehingga tidak memacetkan lalu lintas di bawahnya bila sebuah jalan layang dibuat di atas jalan lain (WOW )


5. Prof. Ir. R.M. Sedyatmo

Lulusan ITB angkatan 1934 ini berhasil menemukan pondasi cakar ayam pada tahun 1962
Sistem pondasi ini memungkinkan pembangunan di atas lahan yang labil, seperti landasan pacu pelabuhan udara Soekarno Hatta, Jakarta, dan banyak bangunan lain di seluruh dunia. (dari Indonesia nih )


6. Mukibat

Pak Mukibat adalah petani sederhana dari Kediri ini pada tahun 1950 menemukan sistem penanaman singkong yang revolusioner. Beliau menempelkan batang ketela pohon karet yang daunnya rimbun di atas ketela pohon biasa (grafting). Setelah di tanam hasilnya sangat luar biasa. Dengan sistem pemanenan berulang, sebuah ketela pohon dapat memproduksi hingga 5 kali lipat dari yang biasanya. Untuk menghormati sistem tempel pada ketela pohon saat ini secara internasional dinamai sistem Mukibat, meskipun saat ini banyak orang mengaku- aku sebagai sistem mereka dengan sedikit modifikasi dari aslinya.Tautan

7. BJ HABIBIE

bapak habibie juga salah satu penemu besar dari indonesia
dia adalah penemu Teori, Faktor dan Metode Habibie (Teknologi Pesawat Terbang)


8. Michael Iskandar a.k.a Om Chia
Beliau menemukan Mesin Big Bang yang di pakai dan di sukai Valentino Rossi

Sejak tahun 1949, Om Chia menjadi pembalap yang membawa bendera Suzuki. Loyalitasnya pada profesi yang dijalani melahirkan keparcayaan dah hasil yang maksimal. Hingga akhirnya pada tahun 60-an Om Chia berputar haluan, namun tetap dalam koridor dunia balap dengan menjadi mekanik.

Sejak saat itu, karirnya terus meningkat dan terus berkreasi sesuai iklim balap Indonesia dan mengawal berbagai pembalap tanah air.Namanya yang dikenal sebagai pembalap Suzuki ditahun 1949, kemudian berlanjut menjadi bagian tim riset balap motor Suzuki di tahun 1963 dan juga sebagai tokoh dibelakang suksesnya prestasi balap motor Indonesia.Beliau meninggal 4 mei 2010


9. Prof. Dr. Khoirul Anwar

Prof. Dr. Khoirul Anwar adalah pemilik paten sistem telekomunikasi 4G berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) adalah seorang Warga Negara Indonesia yang kini bekerja di Nara Institute of Science and Technology, Jepang.

Khoirul adalah lulusan dari Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Bandung dengan cum laude di tahun 2000. Meraih gelar master dan doktor dari Nara Institute of Science and Technology (NAIST) pada tahun 2005 dan 2008. Ia menerima IEEE Best Student Paper award of IEEE Radio and Wireless Symposium (RWS) 2006, California, USA.

10. Pak Minto

BERAWAL dari pemikiran, suatu saat kayu hutan dan minyak bumi akan habis. Minto(48), guru SD Negeri Prambon, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur(Jatim), memikirkan pembuatan kompor tenaga surya. Ketika itu tahun 1986.Pengetahuannya tentang sifat lensa dan penyerapannya terhadap panas mengilhamipembuatan kompor tenaga Matahari itu.

Minto mengakui, kompor tenaga surya berfungsi ganda yang dihasilkannya memang tidak praktis. "Memang perlu penyempurnaan, supaya lebih praktis," ujarnya. Kompor tenaga surya hasil buah karya Minto ini, tidak hanya dinikmati tetangga-tetangga dekatnya, tetapi juga oleh para pembelinya. Maukah CGI, World Bank, ADB atau UNDP membantu membiayai usaha2 Minto yang brilian ini

Sumber :

Diamping mereka berikut adalah 43 penemu lain dari Indonesia :
  1. Abdul Jamil Ridho & Niti Soedigdo - Penemu Varietas Unggul Singkong Raksasa
  2. Adi Rahman Adiwoso - Penemu Teknologi Baru dalam Telepon Bergerak Berbasis Satelit
  3. Alexander Kawilarang - Penemu Kapal Ikan Bersirip
  4. Andrias Wiji Setio Pamuji - Penemu Reaktor Biogas
  5. Arief Mulyana Djumra - Penemu Pemacu Produktifitas dan Kualitas Udang dan Ikan
  6. Aryadi Suwono & Tim Peneliti ITB - Penemu Bahan Pendingin Baru yang Lebih Hemat Energi
  7. Ayub S. Parnata - Penemu Bakteri Kompos Organik
  8. Bacharuddin Jusuf Habibie - Penemu Teori, Faktor dan Metode Habibie (Teknologi Pesawat Terbang)
  9. Budi Noviantoro - Penemu Klip Penambat Bantalan Kereta Api dengan Dua Gigi
  10. Dani Hilman Natawijaya - Penemu Indikator Alam (Terumbu Karang) terhadap Siklus Gempa
  11. Djuanda Suraatmadja - Penemu Beton Polimer yang Ramah Lingkungan
  12. Eddyman, Intan Elfarini & Kanaka Sundhoro - Penemu Obat Antinyamuk Alami dan Murah
  13. Evvy Kartini - Penemu Penghantar Listrik Berbahan Gelas
  14. Fuad Affandi - Penemu Pupuk Alami dari Air Liur
  15. Herman Johannes - Penemu Tungku Berbahan Bakar Briket Arang Kayu dan Dedaunan
  16. I Gede Ngurah Wididana - Penemu Formula Minyak Oles Bokhasi
  17. I Made Budi - Penemu Formula Sari Buah Merah untuk Pengobatan
  18. Lalu Selamat Martadinata - Penemu Alat Pemanggil Ikan
  19. M. Djoko Srihono - Penemu Penjernih Air Limbah
  20. Maruni Wiwin Diarti - Penemu Senyawa Antimikroba dari Rumput Laut
  21. Minto - Penemu Kompor dan Pengering Hasil Tani dengan Tenaga Matahari
  22. Mumu Sutisna - Penemu Hormon Penyubur Anakan Padi
  23. Mulyoto Pangestu - Penemu Teknik Ekonomis Pembekuan Sperma
  24. Neny Nurainy - Penemu Varian Virus Hepatitis B Indonesia
  25. Puji Slamet Arif - Penemu Motor Listrik Hemat Energi
  26. Rahmiana Zein - Penemu Teknik Pemisahan Cairan dalam Kecepatan Tinggi
  27. Randall Hartolaksono - Penemu Formula Kimia Pemadam Api Ramah Lingkungan
  28. Rizal & Juffri Sahroni - Penemu Penghemat Bahan Bakar Diesel
  29. Robert Manurung - Penemu Minyak Jarak Murni
  30. 30. Saverinus Nurak - Penemu Mesin Pompa Tangan Berkekuatan Tinggi
  31. Sutjipto & Ryantori - Penemu Konstruksi Fondasi Sarang Laba-laba
  32. Sutrisno - Penemu Alat Perangkap Lalat Buah
  33. Sedijatmo - Penemu Konstruksi Fondasi Cakar Ayam
  34. Septinus George Saa - Penemu Rumus Penghitung antara Dua Titik Rangkaian Resistor
  35. Sofin Hadi - Penemu Metode Cincin untuk Sunat Tanpa Luka
  36. Sri Wuryani, Mustadjab, Euis M. Nirmala, Siwi Hardiastuti - Penemu Pengawet Aroma dalam Hampa
  37. Tjokorda Raka Sukawati - Penemu Landasan Putar Bebas Hambatan Sosrobahu
  38. Warsimin Adiwarsito - Penemu Marmer Buatan
  39. Widowati Siswomihardjo - Penemu Bahan Baru untuk Gigi Palsu yang Lebih Aman dan Murah
  40. Windu Hernowo - Penemu Penghemat Bahan Bakar Mesin
  41. Yanto Lunardi Iskandar - Anggota Tim Penemu HIV & Metode Peningkatan Hematopoiesis
  42. Yudi Utomo Imardjoko - Penemu Kontainer Limbah Nuklir
  43. Zahlul Badaruddin - Penemu Zahlul Integrated Unit (Desain Sistem Efisien untuk Produksi Obat/Kimia
Sumber : http://isidunia.blogspot.com/2012/01/10-penemu-indonesia-yang-diakui-dunia.html

Senin, 28 April 2014

Bagaimana Asal-Usul Bedug?

Hampir di seluruh wilayah Nusantara, seruan ketika waktu sholat tiba selalu dibuka dengan suara bedug. Kemudian barulah azan berkumandang. Bahkan, suara bedug sangat populer di bulan Ramadhan. Iya, kan? Ngaku, deh.

Akhirnya, bedug pun jadi identik dengan agama islam. Pertanyaanya, sejak kapan dan bagaimana bedug hadir di tengah-tengah masyarakat Indonesia? Apakah seiring dengan perubahan kendaraan religius dalam sejarah, ketika kerajaan-kerajaan Hindu-Budha runtuh berganti dengan masuknya islam?






Beberapa literatur meyakini bedug tiba di bumi Nusantara seiring kedatangan Cheng Ho. Laksamana muslim Kaisar Ming itu menginginkan suara bedug di masjid-masjid, seperti halnya penggunaan alat serupa di kuil-kuil Budha di Cina.

Namun, menurut studi M. Dwi Cahyono, arkeolog dari Universitas Negeri Malang, bedug terkait dengan masa prasejarah Indonesia di mana nenek moyang kita sudah mengenal nekara dan moko, sejenis genderang dari perunggu yang dipakai dalam minta hujan.

Kata Bedug juga sudah disinggung dalam Kidung Malat, sebuah karya sastra dari abad ke 14-16 Masehi. Dalam Kidung Malat dijelaskan bahwa bedug dibedakan antara bedug besar (teg-teg) dengan bedug ukuran biasa. Bedug pada masa itu berfungsi sebagai alat komunikasi dan penanda adanya perang, bencana alam atau hal mendesak lainnya. Dibunyikan pula untuk menandai tibanya waktu. Maka ada istilah Jawa yang mengatakan, “Wis wanci keteg.” (sudah waktu siang). Kata ”keteg” diambil dari saat teg-teg dibunyikan.

Kendati demikian, pengaruh Cina tidak lantas dikesampingkan. Ditilik dari sisi konstruksi, teknik pemasangan tali dan pasak untuk merekatkan selaput getar ke resonator pada bedug Jawa mirip dengan cara yang digunakan pada bedug di Asia Timur, seperti Jepang, Cina atau Korea.

Bukti lain terlihat pada penampilan arca terakota yang ditemukan di situs Trowulan. Arca-arca prajurit berwajah Mongoloid itu tampak menabuh tabang-tabang, sejenis genderang yang terpengaruh budaya Timur Tengah.


Bedug di Purworejo yang diklaim terbesar di Indonesia, bahkan dunia


Kemungkinan itulah instrumen musik yang dimainkan orang-orang Cina Muslim di ibukota Majapahit. Menariknya, tabang-tabang sebenarnya merupakan instrumen musik yang sudah ada sejak masa Hindu-Budha. Di dalamnya ada pengaruh budaya India dan Semit Islam. Namun, diperkenalkan dan dimainkan oleh masyarakat Cina Muslim.

Kesimpulannya, bedug bisa dikatakan contoh perwujudan akulturasi budaya waditra (instrumen musik membrafon) di mana secara fisiografis terjadi perpaduan antara waditra membrafon etnik Nusantara dengan wadistra sejenis dari luar, seperti India, Cina, dan Timur Tengah.



Bedug akhirnya mem-budaya
Cornelis De Houtman dalam catatan perjalanannya “D’eerste Boek” menjadi saksi atas keberadaan bedug yang sudah meluas pada abad ke-16. Ketika tiba di Banten, ia menggambarkan bahwa di setiap perempatan jalan terdapat genderang yang digantung dan dibunyikan memakai tongkat pemukul yang ditempatkan di sebelahnya. Fungsinya sebagai tanda bahaya dan penanda waktu. Kesaksian ini jelas merujuk pada bedug.

Muktamar NU ke-11 tahun 1936 di Banjarmasin kembali mengukuhkan penggunaan bedug dan kentongan, bahwa pemakaian kedua alat tersebut di masjid-masjid sangat diperlukan untuk memperbesar syiar Islam.

Sumber : http://www.apakabardunia.com/2014/02/bagaimana-asal-usul-bedug.html